Mengenal Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa: Sejarah dan Ajarannya
Saat ini, ada banyak agama dan aliran kepercayaan yang berkembang di Indonesia. Salah satunya adalah Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagi sebagian orang, nama gereja ini masih terdengar asing di telinga. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan mengenal lebih jauh tentang sejarah dan ajaran dari Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sejarah Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa
Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa pertama kali didirikan di Korea oleh seorang penginjil bernama Lee Yong-do pada tahun 1963. Menurut sejarah, Lee Yong-do menerima wahyu dari Tuhan dan kemudian memulai pelayanan di Korea Selatan. Pelayanan ini kemudian berkembang pesat dan menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa pertama kali hadir pada tahun 1973 di Jakarta. Kemudian, gereja ini semakin berkembang dan memiliki banyak anggota di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa sudah memiliki lebih dari 3.000 gereja di seluruh dunia.
Ajaran Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa
Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa memiliki ajaran yang unik dan berbeda dengan agama atau aliran kepercayaan yang lain. Salah satu ajaran penting dari gereja ini adalah tentang keselamatan jiwa. Menurut ajaran gereja ini, keselamatan jiwa hanya dapat diperoleh melalui penerimaan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Selain itu, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa juga mengajarkan tentang pentingnya hidup dalam ketaatan dan kerendahan hati. Gereja ini juga menekankan pentingnya doa dan pembacaan Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Pendeta Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa, Budi Setiawan, “Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa mengajarkan tentang kasih Allah yang tidak terbatas dan kekuatan Roh Kudus yang selalu hadir untuk membantu kita dalam setiap situasi kehidupan.”
Kritik terhadap Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa
Seperti halnya agama atau aliran kepercayaan lainnya, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa juga mendapat kritik dari berbagai pihak. Salah satu kritik yang sering dilontarkan adalah mengenai penggunaan istilah “Tuhan Yang Maha Kuasa” sebagai nama gereja. Menurut beberapa orang, penggunaan istilah ini terlalu eksklusif dan meremehkan nama Tuhan.
Namun, Pendeta Budi Setiawan menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan, “Nama gereja ini bukanlah untuk meremehkan nama Tuhan, tetapi untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang sangat kuasa dan berkuasa atas segala sesuatu.”
Kesimpulan
Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa adalah salah satu agama atau aliran kepercayaan yang berkembang di Indonesia. Gereja ini memiliki sejarah yang unik dan ajaran yang berbeda dengan agama atau aliran kepercayaan yang lain. Namun, seperti halnya agama atau aliran kepercayaan lainnya, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa juga mendapat kritik dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai perbedaan dan menjalin toleransi antarumat beragama.
(Sumber referensi: https://www.gty.org/library/questions/QA160/what-is-the-church-of-god-almighty)