Gereja Setan: Kultus Keagamaan yang Menyesatkan


Gereja Setan: Kultus Keagamaan yang Menyesatkan

Gereja Setan, atau yang dikenal juga sebagai Church of Satan, adalah sebuah organisasi keagamaan yang menyebarluaskan ajaran-ajaran setanisme. Sejak didirikan pada tahun 1966 oleh Anton Szandor LaVey di San Fransisco, California, Gereja Setan telah menjadi salah satu kultus keagamaan yang paling kontroversial di dunia.

Namun, seberapa banyak orang yang benar-benar memahami apa itu Gereja Setan? Dan apakah ajaran-ajarannya benar-benar menyesatkan?

Gereja Setan mengklaim bahwa ajaran-ajaran mereka tidak melibatkan ibadah atau pengorbanan kepada setan sebagaimana yang sering dituduhkan oleh orang-orang yang tidak mengerti. Sebaliknya, mereka mengajarkan bahwa manusia harus menghormati diri sendiri dan mengejar kebahagiaan melalui kebebasan berpikir dan bertindak. Mereka juga menolak dogma agama dan menganggap agama sebagai sesuatu yang mereduksi martabat manusia.

Namun, banyak orang yang tetap merasa skeptis terhadap ajaran-ajaran tersebut. Seorang profesor psikologi dari Universitas California, Michael Shermer, mengatakan bahwa Gereja Setan “merupakan sebuah kultus yang mencoba untuk menyerupai sebuah organisasi keagamaan”. Ia juga mengkritik ajaran-ajaran mereka yang menekankan kebebasan individu tanpa mempertimbangkan dampak sosial yang mungkin terjadi.

Tidak hanya itu, Gereja Setan juga sering dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak etis. Seorang penulis dan jurnalis Amerika, Bob Larson, menyatakan bahwa “Gereja Setan sering terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang merusak moralitas, termasuk penggunaan narkoba, kekerasan, dan pengorbanan binatang”.

Meskipun ada banyak kritik terhadap Gereja Setan, organisasi ini tetap mempertahankan eksistensinya dan mendapatkan dukungan dari anggotanya. Sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2014 menunjukkan bahwa 0,1% dari populasi Amerika Serikat mengidentifikasi diri sebagai penganut setanisme.

Namun, sebagai masyarakat yang beradab, kita harus tetap waspada terhadap organisasi-organisasi keagamaan yang mengajarkan ajaran-ajaran yang meragukan. Kita harus terus mempelajari dan memahami ajaran-ajaran tersebut sebelum membuat keputusan untuk bergabung atau tidak.

Seperti yang dikatakan oleh Reverend Bob Larson, “Kita harus selalu berhati-hati terhadap organisasi-organisasi yang mengklaim memiliki jawaban untuk segala sesuatu. Kita harus terus mencari kebenaran dan mempertahankan nilai-nilai moral yang benar”.

Sumber:
– “Church of Satan” di Wikipedia
– “The Church of Satan: A History” oleh Blanche Barton
– “What is the Church of Satan?” oleh Michael Shermer di Scientific American
– “What is the Church of Satan?” oleh Bob Larson di Huffington Post.