Tokoh-Tokoh Reformasi Gereja yang Menginspirasi di Indonesia


Tokoh-Tokoh Reformasi Gereja yang Menginspirasi di Indonesia

Reformasi Gereja di Indonesia bukanlah hal yang baru. Sejak jaman kolonial, Gereja telah menjadi alat kekuasaan dan kontrol politik oleh pemerintah kolonial, namun hal itu mulai berubah ketika banyak tokoh-tokoh reformasi gereja mulai muncul di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang memperjuangkan kebebasan beragama, keadilan, dan kemanusiaan. Inilah tokoh-tokoh reformasi gereja yang menginspirasi di Indonesia.

Pertama, ada Pdt. Dr. Sadrach Suranta Ginting. Beliau adalah salah satu tokoh reformasi gereja yang paling berpengaruh di Indonesia. Pdt. Sadrach Suranta Ginting menjadi pendeta pada tahun 1989 di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) dan menjadi aktivis hak asasi manusia sejak tahun 1990. Beliau juga mendirikan Yayasan Tanggul Bencana Indonesia yang membantu korban bencana alam di seluruh Indonesia. Menurut Pdt. Sadrach Suranta Ginting, “Reformasi gereja adalah reformasi hati manusia. Kita harus memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan, bukan hanya sekadar doktrin keagamaan.”

Kedua, ada Pdt. Dr. Henriette T.H. Lebang. Beliau adalah tokoh reformasi gereja yang memperjuangkan kesetaraan gender di gereja. Pdt. Henriette Lebang menjadi pendeta pada tahun 1985 dan telah aktif dalam gerakan feminisme sejak tahun 1990-an. Beliau memperjuangkan hak-hak perempuan dalam gereja dan mendorong partisipasi aktif perempuan dalam kepemimpinan gereja. Menurut Pdt. Henriette Lebang, “Reformasi gereja harus memperjuangkan kesetaraan gender dan menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan dalam gereja.”

Ketiga, ada Pdt. Dr. Philip Situmorang. Beliau adalah tokoh reformasi gereja yang memperjuangkan perdamaian dan hak asasi manusia di Indonesia. Pdt. Philip Situmorang menjadi pendeta pada tahun 1981 dan aktif dalam gerakan perdamaian sejak tahun 1990-an. Beliau juga mendirikan Yayasan Pendidikan dan Pelatihan untuk Perdamaian yang membantu korban konflik di Indonesia. Menurut Pdt. Philip Situmorang, “Reformasi gereja harus memperjuangkan perdamaian dan hak asasi manusia sebagai bagian dari misi gereja.”

Keempat, ada Pdt. Dr. Andreas Yewangoe. Beliau adalah tokoh reformasi gereja yang memperjuangkan keadilan sosial dan hak minoritas di Indonesia. Pdt. Andreas Yewangoe menjadi pendeta pada tahun 1960 dan aktif dalam gerakan hak asasi manusia sejak tahun 1970-an. Beliau juga mendirikan Yayasan Pendidikan dan Pelatihan untuk Hak Asasi Manusia yang membantu korban pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. Menurut Pdt. Andreas Yewangoe, “Reformasi gereja harus memperjuangkan keadilan sosial dan hak minoritas sebagai bagian dari misi gereja.”

Kelima, ada Pdt. Dr. Y.B. Mangunwijaya. Beliau adalah tokoh reformasi gereja yang memperjuangkan keadilan sosial dan lingkungan hidup di Indonesia. Pdt. Y.B. Mangunwijaya menjadi pendeta pada tahun 1951 dan aktif dalam gerakan lingkungan hidup sejak tahun 1970-an. Beliau juga menulis banyak buku tentang keadilan sosial dan lingkungan hidup. Menurut Pdt. Y.B. Mangunwijaya, “Reformasi gereja harus memperjuangkan keadilan sosial dan lingkungan hidup sebagai tanggung jawab moral gereja.”

Dari kelima tokoh reformasi gereja di atas, terlihat bahwa mereka memiliki misi yang sama, yaitu memperjuangkan keadilan, kemanusiaan, perdamaian, kesetaraan gender, hak minoritas, dan lingkungan hidup. Reformasi gereja bukanlah hanya tentang doktrin keagamaan, tetapi juga tentang misi sosial dan moral. Seperti yang dikatakan oleh Pdt. Sadrach Suranta Ginting, “Reformasi gereja adalah reformasi hati manusia.” Mari kita mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh reformasi gereja ini untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan di Indonesia.

Referensi:
– “Tokoh Reformasi Gereja di Indonesia,” Tribunnews.com, https://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/31/tokoh-reformasi-gereja-di-indonesia
– “Pdt. Sadrach Suranta Ginting: Reformasi Gereja, Reformasi Hati,” Kompas.com, https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/14/080000369/pdt-sadrach-suranta-ginting-reformasi-gereja-reformasi-hati?page=all
– “Henriette T.H. Lebang: Pendeta Feminis dari Papua,” Tirto.id, https://tirto.id/henriette-th-lebang-pendeta-feminis-dari-papua-d5yD
– “Philip Situmorang, Pendeta yang Aktif Memperjuangkan Kemanusiaan dan Perdamaian di Indonesia,” Suara.com, https://www.suara.com/news/2021/04/18/222000/philip-situmorang-pendeta-yang-aktif-memperjuangkan-kemanusiaan-dan-perdamaian-di-indonesia
– “Andreas Yewangoe: Pendeta Aktivis yang Memperjuangkan Hak Minoritas,” Tirto.id, https://tirto.id/andreas-yewangoe-pendeta-aktivis-yang-memperjuangkan-hak-minoritas-cvV5
– “Y.B. Mangunwijaya: Pendeta yang Mendedikasikan Hidupnya untuk Keadilan Sosial dan Lingkungan Hidup,” Tirto.id, https://tirto.id/yb-mangunwijaya-pendeta-yang-mendedikasikan-hidupnya-untuk-keadilan-sosial-dan-lingkungan-hidup-cK5J