Sejak awal abad ke-16, Gereja Katolik menghadapi banyak kritik dan tantangan dari kalangan internal maupun eksternal. Salah satu tokoh yang muncul pada masa itu adalah Martin Luther, seorang reformator gereja yang terkenal dengan gerakan Reformasi Gereja. Tokoh ini merupakan salah satu pemikir yang mendalami pemikiran reformasi gereja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap Gereja Indonesia.
Mendalami pemikiran Martin Luther adalah langkah penting dalam memahami kontribusinya terhadap gereja. Salah satu pemikiran utamanya adalah konsep sola scriptura, yang berarti Alkitab menjadi satu-satunya otoritas dalam gereja. Luther percaya bahwa kekuasaan gereja yang berlebihan dan penyalahgunaan ajaran-ajaran gereja harus dikoreksi sesuai dengan ajaran Alkitab. Dalam pemikirannya, Luther menekankan pentingnya para pemimpin gereja untuk kembali ke sumber kebenaran, yaitu Firman Tuhan.
Kontribusi Luther terhadap gereja tidak hanya berdampak pada gereja di Jerman, tetapi juga di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah terciptanya terjemahan Alkitab ke dalam bahasa lokal. Hal ini memungkinkan umat beragama di Indonesia untuk memiliki akses langsung terhadap Firman Tuhan dan memahaminya dengan lebih baik.
Menurut Pdt. Dr. Timotius Arifin, seorang pakar teologi, “Martin Luther adalah tokoh yang memberikan sumbangan besar dalam pengembangan gereja di Indonesia. Terjemahan Alkitab yang dibuat oleh Luther memungkinkan orang Indonesia untuk mendalami ajaran agama dengan lebih mendalam.”
Selain itu, pemikiran Luther juga mempengaruhi perkembangan pendidikan agama di Indonesia. Ia menekankan pentingnya pendidikan agama yang berbasis pada ajaran Alkitab. Pemikirannya ini membuka jalan bagi pendirian sekolah-sekolah agama yang memberikan pendidikan yang seimbang antara pengajaran umum dan agama.
Prof. Dr. Bambang Riyanto, seorang ahli sejarah gereja, mengatakan bahwa “pemikiran Luther tentang pendidikan agama telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Sekolah-sekolah agama yang didirikan sebagai hasil pemikiran Luther memberikan pengajaran yang holistik dan membentuk karakter yang kuat pada generasi muda Indonesia.”
Selain itu, pemikiran Luther juga memberikan pengaruh dalam pembentukan gereja-gereja di Indonesia. Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia pada saat ini, seperti Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Protestan Indonesia (GPI), merupakan hasil dari gerakan Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Luther.
Pdt. Dr. Yakub S. Kurniawan, seorang teolog, menjelaskan bahwa “gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia merupakan buah dari pemikiran Martin Luther tentang kebebasan beragama dan pentingnya memprioritaskan ajaran Alkitab dalam kehidupan beragama.”
Dalam kesimpulannya, pemikiran Martin Luther dalam mendalami pemikiran Reformasi Gereja memberikan kontribusi yang besar terhadap Gereja Indonesia. Terjemahan Alkitab, pendidikan agama yang berbasis pada ajaran Alkitab, dan pembentukan gereja-gereja Protestan adalah beberapa contoh kontribusi penting yang telah dilakukan oleh Luther. Melalui pemikirannya, gereja di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan pencerahan rohani bagi umat beragama.