Mengenal Struktur Gereja dalam Ajaran Kristiani di Indonesia
Gereja merupakan tempat ibadah dan pertemuan umat Kristiani. Namun, struktur gereja sendiri memiliki perbedaan dari satu denominasi ke denominasi lainnya. Apa saja struktur gereja dalam ajaran Kristiani di Indonesia?
Ada beberapa denominasi besar di Indonesia seperti Katolik, Protestan, dan Pentakosta yang memiliki struktur gereja yang berbeda. Struktur gereja Katolik terdiri dari Uskup Agung, Uskup, Imam, dan Umat. Sementara, struktur gereja Protestan terdiri dari Pendeta, Majelis Jemaat, dan Umat. Sedangkan, struktur gereja Pentakosta terdiri dari Pendeta, Dewan Gereja, dan Umat.
Menurut Pdt. Dr. Stephen Tong, seorang pendeta dan penginjil terkemuka di Indonesia, struktur gereja haruslah memiliki tujuan yang jelas. “Struktur gereja haruslah memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menghasilkan manusia-manusia yang matang dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Selain itu, struktur gereja juga haruslah memperhatikan pelayanan dan pengembangan rohani umat. Pdt. Dr. Stephen Tong menambahkan, “Struktur gereja haruslah memperhatikan pelayanan dan pengembangan rohani umat, sehingga umat dapat bertumbuh dalam iman dan memiliki dedikasi dalam pelayanan.”
Namun, struktur gereja juga dapat menjadi kendala jika tidak diatur dengan baik. “Struktur gereja dapat menjadi kendala jika tidak diatur dengan baik. Terkadang, struktur gereja yang terlalu kompleks dapat menghambat pertumbuhan gereja,” kata Pdt. Dr. Stephen Tong.
Menurut Yeremia Paulus Siregar, MDIV, seorang teolog dan pengajar di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, struktur gereja tidak harus mengikuti struktur gereja di Barat. “Struktur gereja tidak harus mengikuti struktur gereja di Barat. Gereja di Indonesia harus memperhatikan budaya dan konteks yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Dalam struktur gereja, penting bagi umat untuk memiliki peran yang jelas. Menurut Pdt. Dr. Stephen Tong, “Umat haruslah memiliki peran yang jelas dalam struktur gereja, sehingga umat dapat aktif dalam pelayanan gereja.”
Dalam ajaran Kristiani, struktur gereja bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mengembangkan rohani umat dan memperluas Kerajaan Allah di dunia. Oleh karena itu, peran dan fungsi dari struktur gereja haruslah diatur dengan baik untuk mencapai tujuan tersebut.
Referensi:
– Pdt. Dr. Stephen Tong
– Yeremia Paulus Siregar, MDIV