Gereja memiliki peran penting dalam membantu membangun masyarakat yang beradab. Hal ini karena Gereja, sebagai lembaga keagamaan, memiliki peran dalam membentuk nilai-nilai moral dan etika yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pentingnya peran Gereja dalam membangun masyarakat yang beradab dapat dilihat dari sejarah Gereja Katolik. Paus Fransiskus menyatakan bahwa “Gereja Katolik selalu memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat yang adil, damai, dan solidaritas” (Paus Fransiskus, 2015).
Selain itu, Gereja juga memiliki tugas dalam memberikan pendidikan moral dan spiritual kepada umatnya. Menurut Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, “Gereja memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan moral dan spiritual kepada umatnya, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam membangun masyarakat yang lebih baik” (Kompas, 2019).
Gereja juga memiliki peran dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi antarumat beragama. Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa “Gereja Katolik memiliki tanggung jawab dalam mempromosikan dialog antarumat beragama dan perdamaian di dunia” (Paus Benediktus XVI, 2010).
Namun, peran Gereja dalam membangun masyarakat yang beradab tidak hanya terbatas pada tugas-tugas tersebut. Gereja juga memiliki peran dalam mengajarkan umatnya untuk peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan hidup. Menurut Paus Fransiskus, “Kita harus mempertahankan bumi ini sebagai rumah kita bersama, dan Gereja memiliki peran penting dalam mengajarkan umatnya untuk peduli terhadap lingkungan” (Paus Fransiskus, 2015).
Dalam konteks Indonesia, peran Gereja dalam membangun masyarakat yang beradab juga sangat penting. Dr. Mochtar Lubis, seorang intelektual dan aktivis Indonesia, pernah menyatakan bahwa “Gereja memiliki peran penting dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, mengajarkan nilai-nilai moral dan etika, serta membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera” (Mochtar Lubis, 2009).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pentingnya peran Gereja dalam membantu membangun masyarakat yang beradab tidak dapat dipandang sebelah mata. Melalui tugas-tugasnya dalam membentuk nilai-nilai moral dan etika, memberikan pendidikan moral dan spiritual, mempromosikan perdamaian dan toleransi antarumat beragama, serta mengajarkan peduli terhadap lingkungan, Gereja dapat menjadi agen perubahan dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.
Referensi:
– Kompas. (2019). Uskup Agung Jakarta: Gereja Penting dalam Membangun Karakter Bangsa. Diakses pada 15 Juni 2021, dari https://www.kompas.com/skola/read/2019/02/14/090000269/uskup-agung-jakarta-gereja-penting-dalam-membangun-karakter-bangsa.
– Mochtar Lubis. (2009). Gereja dan Demokrasi di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
– Paus Benediktus XVI. (2010). Message for the Celebration of the World Day of Peace. Diakses pada 15 Juni 2021, dari https://www.vatican.va/content/benedict-xvi/en/messages/peace/documents/hf_ben-xvi_mes_20091208_xliii-world-day-peace.html.
– Paus Fransiskus. (2015). Laudato Si. Diakses pada 15 Juni 2021, dari https://www.vatican.va/content/francesco/id/encyclicals/documents/papa-francesco_20150524_enciclica-laudato-si.html.