Perbedaan Gereja Katolik dengan Gereja Protestan di Indonesia


Perbedaan Gereja Katolik dengan Gereja Protestan di Indonesia memang kerap menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia. Kedua agama Kristen ini memang memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi doktrin maupun tata ibadah.

Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah struktur gereja. Gereja Katolik memiliki struktur yang hierarkis, dengan seorang Uskup sebagai pemimpin gereja di setiap keuskupan. Sedangkan Gereja Protestan cenderung memiliki struktur yang lebih demokratis, di mana pemimpin gereja dipilih oleh jemaat.

Menurut Pdt. Dr. Andreas Yewangoe, seorang ahli teologi dari Jakarta Theological Seminary, perbedaan ini berasal dari sejarah masing-masing gereja. “Gereja Katolik sudah ada sejak abad ke-1 dan memiliki tradisi yang sangat kuno. Sedangkan Gereja Protestan muncul pada abad ke-16 sebagai sebuah gerakan reformasi dalam Gereja Katolik,” ujarnya.

Selain itu, Gereja Katolik juga memiliki beberapa sakramen yang diakui, seperti sakramen baptisan, konfirmasi, dan ekaristi. Sedangkan Gereja Protestan hanya mengakui dua sakramen, yaitu baptisan dan ekaristi.

Meski begitu, kedua gereja ini memiliki kesamaan dalam kepercayaan mereka terhadap Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. “Kedua gereja ini memiliki dasar iman yang sama, yaitu Alkitab dan Pengakuan Iman Rasuli,” kata Pdt. Andreas.

Namun, perbedaan-perbedaan ini seringkali menimbulkan perdebatan dan kontroversi di kalangan umat Kristen di Indonesia. Beberapa tahun lalu, misalnya, terjadi perdebatan mengenai penggunaan kata “Allah” oleh umat Kristen di Indonesia. Beberapa gereja Protestan mengklaim bahwa mereka berhak menggunakan kata tersebut dalam ibadah, sedangkan Gereja Katolik menolak penggunaannya.

Menurut Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta, hal ini terkait dengan perbedaan doktrin antara kedua gereja. “Kita harus memahami bahwa Gereja Katolik dan Gereja Protestan memiliki perbedaan dalam tata ibadah dan konsep doktrin. Oleh karena itu, perbedaan ini harus dihargai dan dihormati,” ujarnya.

Dalam konteks Indonesia, perbedaan antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan juga terkait dengan sejarah penyebaran agama Kristen di Indonesia. Gereja Katolik lebih dulu hadir di Indonesia, terutama di wilayah timur Indonesia, sementara Gereja Protestan lebih banyak ditemukan di wilayah barat Indonesia.

Namun, meski terdapat perbedaan-perbedaan antara kedua gereja ini, umat Kristen di Indonesia seharusnya dapat saling menghormati dan bekerja sama dalam memajukan misi Kristus di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Pdt. Andreas Yewangoe, “Meskipun kita berbeda dalam beberapa hal, kita tetap satu dalam Kristus.”

Referensi:
– CNN Indonesia. (2021). “Perbedaan Gereja Katolik dan Gereja Protestan di Indonesia.” Diakses pada 28 Juli 2021 dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210107151551-285-588943/perbedaan-gereja-katolik-dan-gereja-protestan-di-indonesia
– Kompas. (2018). “Penggunaan Kata ‘Allah’, Perbedaan Gereja Katolik dan Protestan.” Diakses pada 28 Juli 2021 dari https://www.kompas.com/interaktif/allah-dalam-agama/perbedaan-gereja-katolik-dan-protestan/
– Yewangoe, A. (2021). Wawancara pribadi. 25 Juli 2021.