Makna Mendalam di Balik Chord Lagu Gereja Tua


Makna Mendalam di Balik Chord Lagu Gereja Tua

Lagu-lagu gereja tua selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi umat Kristiani. Tak hanya liriknya yang penuh dengan kebijaksanaan dan roh kekristenan, tetapi juga chord-chord yang digunakan untuk mengiringi lagu tersebut. Ternyata, di balik chord-chord tersebut terdapat makna mendalam yang patut untuk kita renungkan.

Chord-chord yang dipakai dalam lagu-lagu gereja tua sebenarnya memiliki dasar yang sama dengan musik barat klasik. Hal ini dikarenakan pada masa itu, gereja dan musik klasik saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu, chord-chord yang digunakan dalam musik gereja mengandung unsur-unsur musik klasik, seperti harmoni dan melodi yang kompleks.

Namun, tak hanya itu saja. Menurut beberapa ahli, chord-chord dalam lagu gereja juga memiliki makna rohani yang mendalam. Sebagai contoh, chord C yang sering digunakan dalam lagu-lagu gereja memiliki makna sebagai simbol dari Kristus. Hal ini dikarenakan C merupakan chord dasar yang digunakan dalam musik, sehingga mengandung makna sebagai dasar dari segala sesuatu, termasuk iman kita kepada Kristus.

Selain itu, chord G yang sering digunakan dalam lagu-lagu gereja juga memiliki makna yang mendalam. Menurut pastor dan penulis lagu gereja, Bob Kauflin, chord G melambangkan kekuatan dan kebesaran Allah. Hal ini dikarenakan chord G memiliki nada yang lebih tinggi dari chord C, sehingga mengandung makna sebagai sesuatu yang lebih tinggi dan kuat dari Kristus.

Tentu saja, makna mendalam ini tidak hanya terbatas pada chord-chord tertentu saja. Setiap chord dalam lagu gereja memiliki makna rohani yang dapat kita renungkan. Oleh karena itu, kita sebagai umat Kristiani harus lebih peka terhadap makna chord-chord tersebut, agar kita dapat mengalami kebenaran yang lebih dalam dari lagu-lagu gereja.

Sebagai kesimpulan, chord-chord dalam lagu gereja memiliki makna rohani yang mendalam. Dalam setiap chord terkandung makna tentang Kristus, kebesaran Allah, dan kebenaran yang harus kita renungkan. Oleh karena itu, mari kita mendengarkan lagu-lagu gereja dengan hati yang penuh dengan pengertian dan kebijaksanaan dari Tuhan.

Referensi:
– Kauflin, B. (2010). Worship Matters: Leading Others to Encounter the Greatness of God. Crossway Books.
– Kauflin, B. (2013). True Worshipers: Seeking What Matters to God. Crossway Books.