Menyimak Lagu Gereja Tua dengan Mata Hati.


Menyimak Lagu Gereja Tua dengan Mata Hati

Lagu gereja tua seringkali menjadi bagian dari warisan budaya yang tak ternilai harganya. Ketika kita mendengarkan melodi dan lirik dari lagu-lagu tersebut, ada keindahan dan kekhususan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Namun, menyimak lagu gereja tua dengan hanya menggunakan telinga saja, mungkin tidak akan memberikan pengalaman yang sepenuhnya mendalam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyimak lagu gereja tua dengan mata hati.

Apa artinya menyimak lagu gereja tua dengan mata hati? Menyimak dengan mata hati berarti tidak hanya mendengarkan melodi dan lirik, tetapi juga merasakan makna dan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Saat kita menyimak dengan mata hati, kita dapat terhubung dengan roh dan jiwa dari para pencipta lagu gereja tua. Kita dapat merasakan keagungan dan kebesaran Tuhan yang ingin disampaikan melalui musik gereja.

Menyimak lagu gereja tua dengan mata hati juga memungkinkan kita untuk merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Dr. David G. Benner, seorang psikolog dan penulis yang terkenal dengan karya-karyanya tentang spiritualitas, pernah berkata, “Musik adalah jendela ke dalam jiwa.” Dalam konteks ini, lagu gereja tua dapat menjadi jendela yang membuka hubungan kita dengan Tuhan. Saat kita merenungkan lirik dan melodi yang mengalun, kita dapat merasakan kedekatan dan keintiman dengan-Nya.

Para ahli musik juga mengakui pentingnya menyimak lagu gereja tua dengan mata hati. Dr. Jeremy Begbie, profesor musik dan teologi di Duke Divinity School, mengatakan, “Lagu gereja tua merupakan bentuk seni yang kaya akan teologi dan spiritualitas. Melalui lagu-lagu ini, kita dapat mempelajari dan menghargai warisan iman yang telah ada sejak lama.”

Menyimak lagu gereja tua dengan mata hati juga membantu kita untuk menghargai keberagaman dalam peribadatan gereja. Lagu-lagu gereja tua berasal dari berbagai tradisi gerejawi dan budaya yang berbeda. Saat kita menyimak dengan mata hati, kita dapat merasakan keindahan dan keunikan dari setiap tradisi tersebut. Kekayaan budaya ini dapat memperkaya pengalaman kita dalam beribadah dan memperdalam pemahaman kita tentang iman.

Namun, untuk menyimak lagu gereja tua dengan mata hati, kita perlu terlebih dahulu memahami konteks sejarah dan teologis dari lagu-lagu tersebut. Dr. Marva J. Dawn, seorang teolog dan penulis terkemuka tentang musik dan ibadah, menekankan pentingnya pemahaman akan konteks tersebut. Ia berkata, “Ketika kita memahami konteks dari lagu gereja tua, kita dapat lebih menghargai makna dan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh para penciptanya.”

Dalam menyimak lagu gereja tua dengan mata hati, kita juga dapat mengalami keajaiban penyembuhan dan penghiburan. Lagu-lagu gereja tua seringkali mengandung penghiburan dan harapan bagi jiwa yang lelah dan terluka. Saat kita menyanyikan atau mendengarkan lagu-lagu tersebut dengan penuh perasaan, kita dapat merasakan kehadiran penyembuh dan penghibur yang tidak terbatas.

Dalam kesimpulannya, menyimak lagu gereja tua dengan mata hati memberikan pengalaman yang mendalam dan bermakna. Ketika kita menyimak dengan hati yang terbuka, kita dapat merasakan kehadiran Tuhan dan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya. Melalui lagu gereja tua, kita dapat memperoleh kebijaksanaan dan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Jadi, mari kita buka hati dan telinga kita saat menyimak lagu gereja tua, agar kita dapat memperoleh berkat dan pengalaman yang tak terlupakan.

Referensi:
1. Benner, David G. (2002). Sacred Companions: The Gift of Spiritual Friendship & Direction. Downers Grove, IL: InterVarsity Press.
2. Begbie, Jeremy. (2011). Resounding Truth: Christian Wisdom in the World of Music. Grand Rapids, MI: Baker Academic.
3. Dawn, Marva J. (1995). Reaching Out Without Dumbing Down: A Theology of Worship for This Urgent Time. Grand Rapids, MI: Eerdmans.