Mengenal Kebudayaan Kristen Melalui Gereja Tua di Indonesia
Gereja Tua atau yang juga dikenal dengan sebutan Gereja Historis merupakan tempat ibadah yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi. Di Indonesia, terdapat beberapa gereja tua yang masih berdiri hingga saat ini dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah keberadaan agama Kristen di Indonesia.
Melalui gereja tua, kita dapat mengenal lebih dalam mengenai kebudayaan Kristen di Indonesia. Gereja-gereja tua tersebut memiliki ciri khas arsitektur yang unik dan memiliki nilai sejarah yang penting bagi perkembangan agama Kristen di Indonesia.
Dr. Yoseph A. Sumardjono, seorang ahli arsitektur gereja tua, menyatakan bahwa “Arsitektur gereja-gereja tua di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda dari arsitektur gereja di Eropa. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh budaya lokal yang dicampur dengan kebudayaan Kristen Eropa.”
Salah satu gereja tua yang terkenal di Indonesia adalah Gereja Blenduk di Semarang. Gereja ini didirikan pada tahun 1753 oleh penguasa Belanda pada saat itu dan menjadi gereja tertua di Semarang. Gereja Blenduk memiliki arsitektur yang unik dan megah dengan kubah setinggi 25 meter.
Menurut Pdt. Dr. Ferry J. Lumintaintang, Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Jawa, “Gereja Blenduk merupakan bukti nyata perjalanan sejarah perkembangan agama Kristen di Indonesia. Gereja ini menjadi tempat beribadah bagi kaum elit pada masa penjajahan Belanda dan juga menjadi saksi bisu perjuangan para pemuda Indonesia dalam merebut kemerdekaan.”
Selain Gereja Blenduk, terdapat juga gereja tua lainnya seperti Gereja Katedral Jakarta, Gereja Immanuel di Jakarta, dan Gereja Katedral Pontianak. Keberadaan gereja-gereja tua tersebut menjadi bukti nyata adanya sejarah panjang keberadaan agama Kristen di Indonesia.
Melalui gereja tua, kita dapat mempelajari lebih dalam kebudayaan Kristen di Indonesia. Selain itu, keberadaan gereja tua juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan sejarah dan kebudayaan Indonesia kepada dunia.
Dalam hal ini, Pdt. Dr. Bambang Mulyono, Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Protestan Indonesia, menyatakan bahwa “Gereja-gereja tua di Indonesia memiliki nilai sejarah yang penting bagi perkembangan agama Kristen di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus melestarikan dan memperkenalkan kekayaan sejarah dan kebudayaan Indonesia kepada dunia.”
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan gereja tua di Indonesia memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi. Melalui gereja-gereja tua tersebut, kita dapat mengenal lebih dalam mengenai keberadaan agama Kristen di Indonesia dan juga memperkenalkan kekayaan sejarah dan kebudayaan Indonesia kepada dunia. Oleh karena itu, kita harus melestarikan keberadaan gereja-gereja tua tersebut agar dapat menjadi warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.
Referensi:
– Yoseph A. Sumardjono. “Arsitektur Gereja di Indonesia: Pengaruh Eropa dan Budaya Lokal.” Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008.
– Ferry J. Lumintaintang. “Sejarah Gereja Blenduk Semarang.” Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
– Bambang Mulyono. “Gereja-gereja Tua di Indonesia: Warisan Budaya yang Berharga.” Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2018.